Thursday, February 28, 2019

Dampak Kebijakan Paket Oktober 1988

Paket kebijaksanaan Oktober 1988 atau Pakto 88 merupakan paket kebijakan ekonomi deregulasi perbankan di era Orde Baru. Paket tersebut adalah aturan paling liberal sepanjang sejarah perbankan Indonesia.Hanya dengan modal Rp 10 milyar (pada tahun 1988 ) siapapun dapat mendirikan bank baru., Paket Oktober 1988 dan Dampak Krisis Moneter bagi Indonesia Pakto 1988 dan Dampaknya Terhadap Perekonomian . Pemerintah bersama BI melangkah lebih lanjut dalam deregulasi perbankan dengan mengeluarkan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang menjadi titik balik dari berbagai kebijakan penertiban perbankan 1971-1972. ..., Paket kebijakan paling fenomenal pada era Soeharto adalah paket paket kebijakan 27 Oktober 1988 atau Pakto 88. Pakto 88 membabat habis aturan yang menyulitkan pendirian bank. "Pakto angin segar bagi industri perbankan di Tanah Air dan menjadi titik balik industri perbankan nasional," ujar Pengamat Ekonomi dan Direktur Institute for Development ..., Kebijakan deregulasi perbankan ini kemudian terus terjadi dengan rangkaian kebijakan - kebijakan lainnya. Pada tahun 1988 , Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88). Memasuki tahun 1990-an, BI mengeluarkan Paket Kebijakan Februari 1991 yang berisi ketentuan yang mewajibkan bank berhati-hati dalam pengelolaannya., Lima tahun kemudian pemerintah bersama BI melangkah lebih lanjut dalam deregulasi perbankan dengan mengeluarkan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang menjadi titik balik dari berbagai kebijakan penertiban perbankan 1971-1972. Pakto 88 boleh dibilang adalah aturan paling liberal sepanjang sejarah Republik Indonesia di bidang perbankan., Salah satu kebijakan penting yang memiliki dampak luas, khususnya terhadap sektor finansial Indonesia pada awal dekade 1990-an adalah paket deregulasi finansial Oktober 1988 atau yang lebih dikenal dengan Pakto 88. Salah satu ketentuan penting dalam Pakto 88 adalah kemudahan perizinan pendirian bank yang mensyaratkan modal minimal hanya Rp 100 juta., Paket tersebut dikeluarkan sebagai dampak kebijakan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 1988 ). CAMEL berkembang menjadi CAMELS pertama kali pada tanggal 1 Januari 1997 di Amerika. CAMELS berkembang di Indonesia pada akhir tahun 1997 sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter (Abidin, 2008:4)., pendorong peningkatan efisiensi. Untuk tujuan tersebut, pada 27 Oktober 1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 yang dikenal sebagai Pakto 1988 . Dengan kebijakan yang terangkum dalam Pakto 1988 , kebijakan deregulasi perbankan berkembang menjadi deregulasi yang sangat luas karena di dalamnya termasuk juga aspek kelembagaan., 29/09/2013  · Dengan berkembangnya usaha perbankan sebagai dampak adanya paket kebijakan tanggal 27 Oktober 1988 tersebut tidak otomatis mendorong terwujudnya industri perbankan yang kuat. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah bank yang mengalami kebangkrutan pada saat terjadi krisis ekonomi tahun 1997 – 1998 yang lalu., Kebijakan selanjutnya merupakan titik balik dari kebijakan pemerintah dalam penertiban perbankan tahun 1971-1972 dengan dikeluarkannya Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88), yaitu kemudahan pemberian ijin usaha bank baru, ijin pembukaan kantor cabang, dan pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

No comments:

Post a Comment